Siti Hawa adalah wanita pertama dalam sejarah manusia, istri dari Nabi Adam sekaligus ibu dari seluruh umat manusia. Dari dirinya, kita belajar bahwa seorang wanita memiliki peran besar sejak awal peradaban. Kehadirannya bukan hanya pelengkap, tetapi penopang dalam perjalanan hidup Nabi Adam, baik di surga maupun ketika diturunkan ke bumi.
Kesetiaan Siti Hawa kepada Nabi Adam menjadi teladan indah bagi muslimah. Ia mendampingi suaminya dalam kebahagiaan maupun ujian, menunjukkan bahwa kesetiaan sejati lahir dari iman dan keteguhan hati. Dari Hawa, kita belajar bahwa mendampingi pasangan bukan sekadar peran domestik, melainkan ibadah yang bernilai tinggi.
Turunnya Adam dan Hawa ke bumi membawa banyak tantangan. Namun, Hawa tetap sabar menjalani kehidupan baru yang penuh keterbatasan. Kesabarannya menjadi cermin bagi muslimah dalam menghadapi ujian kehidupan sehari-hari, baik sebagai istri, ibu, maupun hamba Allah.
Rasulullah SAW. bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467).
Warisan kesempurnaan dari Siti Hawa bukanlah pada kecantikan semata, tetapi pada kelembutan hati, keteguhan iman, dan kesetiaan. Kesempurnaan seorang muslimah adalah bagaimana ia menjaga diri, keluarganya, serta kehormatannya. Nilai-nilai ini tetap relevan hingga kini, terutama ketika dunia modern kerap menguji kesabaran dan komitmen seorang wanita.
Bagi muslimah modern, meneladani Siti Hawa berarti menjaga identitas diri sebagai wanita beriman, setia, sabar, dan penuh kelembutan. Dari Hawa kita mewarisi teladan bahwa seorang muslimah sejati adalah tiang keluarga dan perhiasan dunia yang sesungguhnya. Kesempurnaan itu semakin indah ketika dipadukan dengan pakaian syar’i yang menambah martabat dan menjaga aurat, sebagaimana Hijaberlin hadir untuk mendukung muslimah dalam perjalanan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Temukan koleksi Hawa Overhead Khimar Dress di Hijaberlin.