Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul Awal 1447 H dengan Menjaga Akhlak dan Aurat

Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul Awal 1447 H dengan Menjaga Akhlak dan Aurat

Bulan Rabiul Awal memiliki tempat yang sangat istimewa dalam kalender Islam, terutama pada tanggal 12 Rabiul Awal yang diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau menjadi titik balik sejarah, membawa cahaya Islam dan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya [21]:107).

Ayat ini menegaskan bahwa misi kenabian beliau adalah untuk menebar kasih sayang dan kebaikan kepada seluruh ciptaan, bukan hanya kepada umat manusia. Peringatan Maulid Nabi adalah momen yang tepat untuk memperkuat ikatan iman dan cinta kita kepada Rasulullah.

Salah satu cara yang paling dianjurkan adalah dengan memperbanyak shalawat. Ini bukan hanya amalan sunnah, tetapi juga bentuk ketaatan terhadap perintah Allah dan para malaikat-Nya.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman,

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab [33]:56).

Meskipun sederhana dengan memperbanyak shalawat, kita dapat menjaga hubungan batin dengan Rasulullah SAW. dan menumbuhkan rasa rindu pada beliau. Maulid Nabi sejatinya bukan sekadar perayaan seremonial. Lebih dari itu, ia berfungsi sebagai pengingat bagi setiap muslim untuk merefleksi diri dan memperbaiki iman, akhlak, serta amal perbuatan. 

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak mulia manusia. Melalui ajaran dan teladan beliau, kita diajak untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama. Bagi para muslimah, peringatan ini seharusnya menjadi dorongan kuat untuk terus memperbaiki diri dan meneladani akhlak Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan. Mulai dari tutur kata yang lembut, sikap yang santun, hingga penampilan yang terjaga. Mengamalkan akhlak beliau adalah inti dari ajaran yang dibawa oleh beliau. Ini merupakan bentuk nyata dari cinta dan ketaatan kepada ajaran Islam yang dibawa oleh beliau.

Salah satu wujud nyata dari perbaikan akhlak dan ketaatan bagi muslimah adalah dengan menjaga aurat secara sempurna. Berpenampilan syar'i bukanlah sekadar aturan berpakaian yang kaku, melainkan juga bagian dari akhlak mulia yang mencerminkan rasa malu (haya') dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan memilih busana seperti gamis yang longgar dan menutupi tubuh, seorang muslimah tidak hanya menjaga kehormatan dirinya, tetapi juga memperkuat identitasnya sebagai pengikut Rasulullah SAW.


Jadikan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H sebagai pengingat untuk memperbaiki akhlak dan menjaga aurat. Tampil syar’i bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga menghadirkan nilai dakwah dalam keseharian. Saatnya muslimah meneguhkan identitas dan cintanya kepada Rasulullah dengan berpenampilan anggun bersama koleksi syar’i dari Hijaberlin.