Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen penuh makna bagi umat Islam. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, momen itu diingatkan untuk bersyukur atas kelahiran Rasulullah SAW., seorang utusan Allah yang membawa ajaran kebenaran untuk seluruh umat manusia. Lebih dari sekadar perayaan, Maulid adalah waktu untuk merenung dan mengenang kembali teladan hidup beliau yang penuh kasih sayang dan rahmat bagi alam semesta. Ini adalah kesempatan untuk memperkuat kembali ikatan kita dengan Nabi, meneladani setiap jejak langkahnya.
Cinta kepada Rasulullah SAW. adalah pilar utama dalam keimanan. Nabi bersabda:
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Iman seseorang tidak akan sempurna sampai ia mencintai Rasul lebih dari siapa pun bahkan lebih dari orang tua, anak, dan seluruh manusia. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan pada Nabi bukan sekadar emosi, melainkan sebuah kewajiban yang harus tertanam dalam hati setiap muslim, menjadi landasan bagi setiap amal perbuatan.
Wujud cinta ini tidak hanya berhenti pada perasaan atau ucapan. Sebaliknya, cinta harus dibuktikan melalui tindakan nyata, yaitu dengan mengikuti ajaran dan sunnah Rasulullah SAW. dalam kehidupan sehari-hari. Bagi muslimah, salah satu cara paling jelas untuk menunjukkan cintanya adalah dengan menjaga identitas syar'i. Ini bisa dimulai dari hal yang paling terlihat, seperti mengenakan busana yang menutup aurat sebagaimana yang diperintahkan dalam syariat Islam.
Meneladani Rasulullah juga berarti mencontoh akhlak mulia beliau, salah satunya adalah sifat malu (haya'). Beliau bersabda:
“Sesungguhnya rasa malu itu bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sifat ini sangat penting, karena akan membimbing seorang muslimah untuk senantiasa berhati-hati dalam setiap perkataan, perilaku, dan penampilan. Dengan menjaga rasa malu, seorang mukminah akan terhindar dari hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, sehingga identitas dirinya tetap terjaga.
Oleh karena itu, peringatan Maulid Nabi seharusnya menjadi dorongan bagi para muslimah untuk lebih giat memperkuat iman, memperbaiki akhlak, dan menjaga aurat. Ini adalah cara kita menunjukkan ketaatan kepada Allah dan cinta kita kepada Rasulullah. Dengan berusaha menghidupkan kembali sunnah dalam kehidupan, seperti kesederhanaan, kelembutan, dan rasa malu, kita akan semakin mirip dengan sosok teladan kita.
Di momen yang penuh berkah ini, mari para muslimah menegaskan kembali komitmen kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dengan berpenampilan syar'i. Busana syar'i bukan hanya sekadar kain penutup aurat, melainkan juga wujud dakwah yang anggun melalui penampilan. Tujuan melengkapi langkah hijrah menggunakan busana yang menenangkan hati seperti gamis, inner ciput ninja, inner ciput, handsock, dan sebagainya, cinta kepada Rasulullah akan terasa semakin nyata dan hidup dalam setiap aspek kehidupan kita.
Pilih Hijaberlin menjadi teman langkah melengkapi identittas muslimah mu!