5 Fiqih Menjalani Umroh

5 Fiqih Menjalani Umroh

Umroh adalah ibadah mulia yang memiliki tata cara sesuai syariat. Rasulullah SAW. bersabda: “Ambillah dariku manasik (tata cara) haji kalian.” (HR. Muslim).

Agar setiap muslim menjalankan ibadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Berikut lima fiqih utama dalam umroh:

1. Niat dan Ihram

Umroh dimulai dengan niat ikhlas di dalam hati dan mengenakan ihram dari miqat. Rasulullah SAW. bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagi muslimah, menjaga aurat dengan pakaian syar’i adalah bagian penting dari ihram. Pakaian syar’i premium dan nyaman bersama pilihan gamis unggulan Hijaberlin: Maryam Dress Set, dilengkapi dengan handsock dan kaos kaki syar’i, bisa menjadi pelengkap yang nyaman sekaligus menjaga penampilan tetap sesuai tuntunan syariat.

2. Thawaf

Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Rasulullah SAW. bersabda:

“Barangsiapa yang thawaf di Baitullah dan tidak berbicara kecuali kebaikan, maka ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari dilahirkan ibunya.” (HR. Thabrani, hasan).

Thawaf membutuhkan ketenangan hati dan kesabaran, karena area ini biasanya penuh jamaah.

3. Sa’i

Setelah thawaf, jamaah melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya.” (QS. Al-Baqarah: 158).


Sa’i adalah simbol kesungguhan dalam berikhtiar mencari ridha Allah SWT.

4. Tahallul

Tahallul dilakukan dengan mencukur atau memotong sebagian rambut. Rasulullah SAW. berdoa:

“Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya.” Para sahabat bertanya: ‘Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘Ya, dan orang-orang yang memendekkan rambutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tahallul menjadi tanda selesainya rangkaian ibadah umroh.

5. Tertib

Rukun umroh harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh ditukar. Jika tertib terjaga, maka ibadah sah dan sempurna. Rasulullah SAW. mengajarkan manasik dengan susunan yang jelas agar umatnya mengikuti dan sesuai urutan.

Jangan lupa lengkapi persiapan anda dengan perlengkapan syar’i yang nyaman dari Hijaberlin, mulai dari gamis unggulan, handsock, hingga kaos kaki, agar perjalanan suci terasa lebih ringan dan penuh makna.